QR Standar Pembayaran Digital Ala Milenial. Li Zhen berjalan melewati sebuah gaun, gaun berwarna abu-abu berpayet terlihat mewah yang dipajang ke sebuah manekin. Malam itu dia ingin menghadiri pesta ulang tahun Teng Tang Jing (Kak Jing), senior di kampusnya sekaligus sebagai salah satu orang terkaya di Sanghai. Li Zhen mempersiapkan penampilan terbaiknya. Li Zhen masuki toko, menunjuk gaun yang dia mau dan pegawai toko membungkus gaun indah itu. Li Zhen mengeluarkan ponsel pintarnya dan menunjukkan layar ponsel ke pegawai toko, menyebutkan sebuah nama aplikasi. Pegawai toko mengangguk dan menyerahkan sebuah alat yang menampilkan aplikasi QR code payment siap dipindai (scan) untuk membayar gaun itu. Li Zhen tidak mengeluarkan uang tunai, kartu kredit atau kartu debet.
Kode QR pembayaran digital |
Adegan ini muncul dalam drama Meteor Garden 2018 (drama yang digarap ulang), yang mengambil kota Sanghai, Tiongkok sebagai latar tempat. Saya bukan ingin membicarakan film, tetapi adegan dalam film itu menunjukkan betapa majunya negara China karena menerapkan pembayaran digital menggunakan QR Code payment. Pembayaran dengan kode QR sudah sangat sukses di China. Bukan hanya belanja baju di toko, ketika kita makan di restoran besar maupun kecil, mereka sudah melayani pembayaran melalui kode QR. Rumah makan, toko souvenir, hingga penjual rempah-rempah, semuanya menggunakan system pembayaran kode QR. Tetapi Apakah QR code payment?
QR Code adalah singkatan dari Quick Response Code Payment yaitu metode pembayaran yang tidak menggunakan uang tunai tetapi dengan cara memindai sebuah kode. Kode yang berwujud dimensi, berwarna hitam putih berukuran 21*21 piksel dan mampu memuat 4 jenis alfanumerik yaitu numerik, alphanumerik, binari dan kanji. Secara visual, susunan kode-kode ini mengingatkan saya pada labirin yang berliku-liku. Dibuat sedemikian rupa demi keamanan dan kelengkapan informasi 100 kali lipat dari barcode yang sering kita lihat dalam kemasan barang. Wajar saja kode QR terlihat ribet, tapi unik.
QR Code ini disenangi para milenial. Secara jujur, menyaksikan pembayaran dengan kode QR dalam drama luar negeri, saya langsung ngiler dan iri. Bukan hanya terlihat keren, kode QR juga lebih praktis, kekinian. Dan arena terlihat keren. Saat itu langsung berharap semoga cara pembayaran menggunakan QR Code seperti itu ada di Indonesia. Kenapa? Karena pada dasarnya, milenial memang tidak suka hal-hal yang ribet. Milenial suka yang praktis, cepat dan yang tetutama terlihat kekinian dan keren. Itulah sifat milenial.
Ternyata memang sudah ada. Setidaknya ada empat bank di Indonesia yaitu Bank Mandiri melalui aplikasi Mandiri Pay, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memalui aplikasi MY QR , Bank Nasional Indonesia (BNI) melalui aplikasi YAP dan Bank Central Asia (BCA) melalui aplikasi QRku. 4 Bank ini telah upgrade mempermudah pelayanannya menggunakan kode QR untuk keperluan yang beragam termasuk pembayaran belanja ke supermarket, ke e-commerce dan juga bisa digunakan untuk transfer dana. Aplikasi Gojek dan beberapa e-commerce juga sudah menggunakan QR code payment.
25 tahun yang lalu QR Code payment telah dikembangkan oleh Denso Wave di Jepang karena meledaknya pembeli di salah satu toko ritel, maka zaman sekarang dan kedepannya manusia sudah ogah dan dan merasa ribet menghabiskan waktu untuk menghitung uang kertas dari dompet (dan dompet yang masih harus dikeluarkan dari tas) atau menekan pin kartu debit untuk membayar belanja atau nongkrong di kafe kesayangan. QR Code meski harus terus diupayakan sampai ke pedagang tradisional atau kita hanya menjadi penonton negara-negara lain yang sudah mampu menggunakan teknologi untuk mendukung mobilitas warga yang akan semakin cepat.
No comments:
Post a Comment