Berpetualang di Tempat Wisata Medan Selama 3 Hari. Kampung halaman saya adalah Tapanuli Tengah, sebuah kabupaten kecil yang dijuluki sebagai Negeri Sejuta Pesona karena keindahan alamnya yang uniik. Jika kita ke Tapanuli Tengah, di sebelah kanan, kita akan melihat perbukitan, sedangkan di sebelah kirinya pantai. Saya sudah cukup mengenal Tapanuli Tengah meskipun saya banyak merantau, tetapi saya merasa tidak mengenal Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Ibukota provinsi tempat saya lahir. Karena itu, pada kesempatan kali ini saya berkeinginan besar untuk berpetualang di Medan sebelum kembali ke Tapanuli Tengah.
Saya butuh travel guide. Tidak hanya manusia yang bisa dijadikan teman jalan, artikel juga bisa. Kemana kira-kira saya ingin pergi? Saya membaca sejumlah artikel dari Pegipegi yang merekomendasikan banyak sekali tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi. Mulai dari tempat bersejarah, alam, tempat nongkrong, dan banyak lagi.
Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi di Medan dari rekomendasi artikel Pegipegi, saya bepergian secara random dengan mengikuti kata hati. Eakkk.
Isatana Maimun Medan
Istana Maimun Medan |
Istana Maimum adalah Istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara. Dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid sejak 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891 dengan luas sebedar 2.773 m*2. Istana ini memiliki 30 ruangan, mulai dari dapur, kamar, ruang tamu, ruang keluarga dan ruangan lainnya untuk keperluan kerajaan. Istana Maimum menjadi salah satu ikon kota Medan karena sebagai bangunan bersejarah. Bangunan yang terbuat dari kayu ini memiliki desain interior yang unik Khas Melayu dengan paduan peradaban Islam, Spanyol, India, dan Italia. Di dalam dan sekitar istana, pengunjung juga bias membeli oleh-oleh cendra mata khas Medan dan kita bisa berfoto menggunakan pakaian ala kerajaan dan berpose bak Sultan, pemaisuri dan keluarga Sultan yang lain.
Upside Down World, Studio Foto Medan
Upside down world Medan |
Upside Down World yang terletak di Jl. KH Wahid Hasyim No. 29 dan sangat dekat dengan durian Ucok Medan yang terkenal se-Indonesia karena sekali waktu Hotman paris singgah di sana. Upside down world ini merupakan studio foto dengan beberapa tema seperti makanan, ruang keluarga, dapur, kamar tidur anak, bar, kantor, dan yang lainnya. Dan tentu semuanya terbalik. Unik memang. Berfoto di sini sangat puas karena hanya dengan IDR 50K kita bisa berfoto di semua ruangan.
Macehat Coffe, Tempat Nongkrong di Medan
Macehat Coffe Medan adalah tempat ngopi dengan desain unik ala China. Ada beberapa quote yang ditulis menggunakan aksara China (tentu sudah diterjemahkan) yang membuat tempat ini terkesan tenang dan kalem. Macehat coffe menyediakan ruangan indoor dan semi outdoor. Berkunjung ke tempat ini serasa auto kalem. Tidak ada orang yang haha hihi dan teriak-teriak ketika saya ke sana. Semuanya mengobrol dengan nada suara yang pelan. Saya memesan Avocado Coffe, minimal alpukat dengan topping kopi yang sangat wangi.
Museum Sumatera Utara, Medan
Museum ini menyimpan sejarah mulai dari jaman penjajahan Belanda, Jepang, sejarah satwa dan fauna, dan juga masyarakat purba yang kira-kira tingggal di daerah Sumatera Utara. Di sini kita bisa membaca sejarah para pahlawan seperti Sisingamangaraja XII dan para pemimppin pemerintahan Sumatera Utara mulai dari gubernur sampai walikota. Termasuk adat dan budaya suku-suku Batak (Toba, Mandailing, Karo, Pak pak Dairi, Simalungun) juga ada ditampilkan di sini. Gambar-gambar dan patung-patungnya yang lucu bikin kita betah lama-lama berfoto ria di Museum Sumatera Utara.
Grand Concert Tour Medan
Kebetulan sekali ketika saya ke Medan, sedang diadakan sebuah konser musik di The Regale International Convention Centre Medan. Konser yang dibawakan oleh Jakarta Simfonia Orchestra dan Jakarta Oratorio Society. Ya, jangan dibayangkan ini konser seperti pada umumnya ya. Karena ini konser music klasik dengan konduktor Dr. Stephen Tong. Mereka membawakan beberapa jenis musik, salah satunya adalah Symphony No.2 Lobgesang. Tidak ada foto-foto karena pada saat konser musik klasik dilarang foto atau video. Mereka memberikan kaset audio beberapa musik klasik sebagai kenang-kenangan. Kalau ada yang tertarik mendengar, hubungi aku saja ya.
Ah, beruntung memang baca artikel di Pegipegi. Padahal sebelumnya saya juga sudah membeli tiket pesawat Jakarta Medan dari Pegipegi. Pegi-pegi memang sebuah web dan aplikasi yang sangat membantu para traveler atau siapa saja yang kebetulan sedang bepergian ke tempat-tempat baru. Pegipegi juga menyediakan sejumlah Tips travel dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Tidak heran kalau Pegipegi mendapatkan penghargaan Bergengsi di Service Quality Award (SQA) pada Juli 2019 lalu.
Kunjungan lain ke Medan pasti akan lebih seru lagi. Ada yang mau ikut? :)
No comments:
Post a Comment