5 dari 10 Buku Favorit 2016 part 1. Aku tidak tahu pasti berapa buku yang kubaca di tahun ini.
Tetapi aku bisa mengira sekitar 80 lebih. Sebagian besarnya kuposting dan
kuberi sedikit komentar tentang buku itu di instagram @ningsspara.
Dari buku-buku tersebut, tentu saya punya favorit. Tidak
berarti buku ini lebih baik dari buku lainnya yang kubaca. Hanya saja, aku
lebih berselera ke 10 buku ini. Ibarat makanan, selera tidak bergantung pada
kualitas makanan tersebut. Karena ada yang lebih menyukai junk food dibandingkan masakan ibu tanpa micin.
5 Dari 10 buku itu adalah:
9 Dari 10 Nadira oleh Leila S. Chodori
Novel yang membuat kita iri sekaligus kasihan pada sosok
Nadira. Digambarkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai wartawan.
Orangtua Nadira bertemu di Perancis kemudian menikah padahal belum selesai
studi. Nadira yang cerdas, diam-diam disukai banyak orang. Nadira yang
berantakan semenjak ibunya bunuh diri. Semula aku sedikit
tidak mengerti kenapa sebegitu terlukanya Nadira. Akhirnya aku sadar kalau
bunuh diri memang cara mati yang paling ‘ah’.
Apalagi Nadira tidak pernah tahu alasan ibunya bunuh diri.
Bahkan setelah menemukan catatan harian ibunya pun, dia tetap tidak menemukannya.
Dua di antara keluarga mereka yang sangat terluka. Yaitu ayah Nadira yang jadi
lebih sering menghabiskan waktu di depan tv dan tidak melakukan apa-apa serta
Nadira sendiri yang seperti mayat hidup di tempat pekerjaan, dikagumi rekan
sekerjanya yang tidak pernah berani menyatakan suka.
Anak Semua Bangsa: bagian kedua Tetralogi Buru oleh Pramoedya Ananta Toer
Ada sebuah pernyataan: Adalah sebuah kesalahan jika anak
sekolah tidak pernah membaca Tetralogi Buru. Dan membaca buku ini, aku setuju
kalau pernyataan itu benar. hehe
Surat Untuk Ruth oleh Bernard Batubara
Buku ini tipe buku selesai sekali duduk. Halamannya tidak
banyak. Ceritanya, sebetulnya tidak hebat-hebat amat. Ya, agak miriplah dengan
sinetron. Tetapi yang kusukai adalah bahasanya yang menyentuh tetapi tidak
lebay. Aku juga suka endingnya yang berakhir dengan sedih. Kan asyik kalau kita
tahu bahwa ada seseorang yang benar-benar mencintai kita, walaupun pada
akhirnya tidak bersama.
“Mengapa Tuhan
mntakdirkan si A dan si B tidak bersama, tetapi memberi kesempatan dan
kemungkinan mereka untuk saling jatuh cinta?” tanya buku ini.
Ironis, Ruth. Kamu
berkata “Aku sayang kamu” tetapi tepat pada saat itu kamu harus meninggalkanku.
Tulis Areno dalam suratnya.
Ruth telah dijodohkan dan perjodohan itu tidak bisa ia
tolak. Dan pertanyaanku, apakah Ruth sengaja memberikan cinta pertamanya
(baca:keperawanan) pada si Areno untuk melukai hati laki-laki yang padanya dia
dijodohkan dan juga untuk melukai orangtuanya?
Dunia Tanpa Akhir I & II oleh Ken Follet
Tidak bisa tidak. Memang buku inilah juaranyanya. Dengan
buku ini aku mengerti kenapa sebuah negara
atau kota membutuhkan infrastruktur yang memadai untuk memajukan
perekonomian suatu kota. Termasuklah pariwisata dan keamanan kota itu.
Khususnya di buku ini diceritakan adalah Jembatan.
Aku juga mengerti kenapa pada zaman dahulu gereja-gereja, bisa
dikatakan sangat kaya. Kita juga bisa belajar bahwa walaupun para penguasa
seperti raja, pihak gereja, para pedagang, tuan tanah memiliki
tujuan yang sama, tetapi akan ada alasan kenapa misalnya raja menentang
keputusan para serikat dagang, dan lain sebagainya. Salah satu alasannya adalah
harga diri. Bayangkan jika orang yang kastanya dianggap lebih rendan darimu,
ternyata memiliki ide yang lebih cerdas.
Buku ini ada dua seri. Seri pertama buku ini berjumlah 700 lebih halamannya. Jadi,
kalau ditotal keduanya ada 1.518 halaman. Tenang. Sedikitpun kamu ngak akan
jenuh membacanya. Semua tokoh memiliki karakter yang hidup yang daripadanya
kamu akan geleng-geleng.
Salah satu latar waktunya adalah ketika Eropa dilanda dark
ages, dimana mereka dalam masa perang dan ada sebuah wabah penyakit yang
disebut La Moria Grande. Penyakit yang sangat membunuh dan menyebar. Kedua serinya ada di
perpustakaan daerah Pontianak. Jadi, kalau penasaran, kamu bisa ke sana
langsung memborong keduanya.
Dunia Kafka Oleh Haruki Murakami
Bagi mereka yang kurang menghargai proses, buku ini agak
mengecewakan karena ending-nya tak begitu jelas. Wkwkw.
Dikisahkan seorang anak di Jepang bernama Kafka (bukan nama
sebenarnya/ dia suka disebut Kafka karena dia fans dengan Frans Kafka). Kafka
berumur 14 tahun dan kabur dari rumah. Alasan kaburnya, bagi aku sangat aneh
bin geleng-geleng kepala. Ayah Kafka sangat membencinya. Karena secara tidak
langsung dia disebut sebagai alasan kenapa ibu dan kakak perempuannya
meninggalkan rumah. Ada semaca ramalan bahwa suatu saat Kafka akan bersetubuh
dengan ibu dan kakaknya. Karena itu mereka pergi.
Aku sangat setuju dengan keputusan Kafka yang kabur dari
rumah. Kalau aku jadi dia, aku juga akan kabur dan melakukan hal yang sama
yaitu mencuri uang ayahnya. Hehe.
Di tempat lain, diceritakan seorang kakek yang bisa
berbicara dengan kucing.
Bagi kita yang tidak mengenal genre surealis, maka novel ini
akan terasa aneh pada awalnya dan mungkin muncul perasaan kalau si penulis agak
‘bodoh’.
Jumlah halamannya 606. Entah kenapa aku selalu bangga
membaca buku tebal.
Kalau kalian belum membaca buku ini dan berencana
membacanya, coba perhatikan ketika Sakura kembali ke Jepang menemui Kafka pada
bulan September. Apakah kalian setuju kalau itu suatu peristiwa penting yang
harus diperhatikan pembaca?
Kirain ada buku baru
ReplyDeleteyang di baca tahun 2016, Kak. Bukan terbitan tahun itu. hehe.
Delete